Home »
Ekonomi
,
Global
,
Hukum
,
Megapolitan
» Diutangi BLBI Rp60 Triliun, BCA Dijual Pemerintah Rp5 Triliun
Diutangi BLBI Rp60 Triliun, BCA Dijual Pemerintah Rp5 Triliun
Written By Unknown on Minggu, 13 Juli 2014 | 18.31
RealitasNews - Terkait penyelesaian utang BCA Rp69 triliun, saat itu Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti didukung penuh oleh Menteri Keuangan Boediono dan Menteri BUMN Laksamana Sukardi (PDIP) sesumbar bahwa di negara manapun di dunia yang terkena krisis, negara pantasnya menanggung kerugian hingga 85 % dari nilai aset yang dibayarkan, atau recovery rate 15%.
Sementara itu, untuk memperkuat struktur keuangan Bank BCA, pemerintah sebagai pemilik 92,8% saham lantas menempatkan obligasi (obligasi bank rekap) senilai Rp60 triliun ke dalam tubuh Bank BCA.
Bunganya dibayarkan dari APBN. Sudah 10 tahun terakhir bunga obligasi rekap dibayarkan dari APBN ke dalam tubuh Bank BCA. Padahal pada 2013 Bank BCA sudah maraup laba bersih Rp14,3 triliun. Tapi bunga obligasi rekap masih terus mengucur ke Bank BCA.
Berapa Grup Djarum CS (Farralon Investment dan Farallon Indonesia/Farindo) membeli Bank BCA dari BPPN saat itu ? Ternyata hanya Rp5 triliun !
Ini aneh, tapi fakta. Pemerintah yang sudah tekor triliunan rupiah dan ada obligasi rekap di tubuh bank itu Rp60 triliun yang terus berbunga dan dibayar uang rakyat, hanya dijual Rp5 triliun saja. Gila !
Hingga kini dari bunga obligasi rekap saja Bank BCA sudah dapat triliunan rupiah (sesuai suku bunga SUN di pasar).
Hubert Neiss, orang sangat penting dalam hubungan IMF saat menjadi dukun perekonomian Indonesia, disewa oleh Farralon sebagai pelobi untuk memenangkan pembelian 51% BCA seharga Rp5 triliun.
Sedangkan Bank BCA punya tagihan kepada Pemerintah berupa Obligasi Rekap sebesar Rp69 triliun yang hingga kini masih terbayar bunganya saja dari APBN (pokoknya tetap Rp60 triliun). Kejahatan regulasi ini, anehnya, di-support habis oleh semua pihak, termasuk para wakil rakyat, anggota DPR yang terhormat di Senayan.
Label:
Ekonomi,
Global,
Hukum,
Megapolitan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !