RNews - Manchester United (MU) mencatat rekor keuntungan sebesar 420 juta pound atau setara Rp 8 triliun. Sebanyak 25 juta pound (Rp 479 miliar) diperoleh dari hasil penjualan dua juta jersey replika Setan Merah di seluruh dunia.
Hasil tahunan tersebut sudah termasuk pemberian kompensasi kepada Pelatih David Moyes dan stafnya dipecat pertengahan musim lalu. Hasil utama telah ditandai dalam prospektus yang dirilis pada Agustus lalu untuk rilis saham terbaru di Bursa Efek New York.
Dilansir Dailymail, prospektus menyatakan total pendapatan diperkirakan 429 juta pound (Rp 8,2 triliun) hingga 434 juta pound (Rp 8,3 triliun), meningkat 18-19 persen.
Dengan omset perbandingan adalah Real Madrid yang mendapatkan 480 juta pound (Rp 9,1 triliun) tetapi itu termasuk penjualan pemain.
Prospektus juga menyatakan laba banyak didapat dari sponsor dan penjualan jersey atau seragam tim. "Jersey tanding dan latihan MU benar-benar didesain ulang untuk setiap musim. Peluncuran tahunan jersey baru selalu menjadi hari yang ditunggu-tunggu untuk komunitas global kami," begitu bunyi prospektusnya.
Namun, angka-angka tersebut tidak mencerminkan keuangan MU musim ini. Keuangan musim ini akan masuk pada perhitungan tahun depan.
Selain absen di kompetisi Eropa, gaji yang lebih tinggi dan transfer mahal MU, untuk peminjaman Radamel Falcao serta pembelian Angel Di Maria dengan rekor transfer termahal di Inggris, Rp 1,14 triliun akan berpengaruh. Musim ini MU juga harus mengeluarkan 200 juta pound (Rp 3,9 triliun) untuk membayar gaji pemain. Ini rekor pembayaran gaji terbesar sepanjang sejarah Setan Merah. Selain itu, jumlah tersebut belum termasuk gaji enam pemain anyar. Wakil ketua eksekutif MU Ed akan ikut konferensi bersama para investor untuk membahas rilis prospektur tersebut. (Fahmi 99)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !