Jokowi Siap dipenjara

RNews  -  Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi akhirnya menyatakan siap diperiksa Kejaksaan Agung, terkait dengan dugaan korupsi dalam proyek pengadaan bus TransJakarta tahun 2013.

"Itu kan wilayah hukum. Tapi, nanti, kalau memang ada undangan, ya, datang," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (18/9), seperti diberitakan Antara.

Ia menggambarkan, mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono, yang Rabu kemarin (17/9) ditahan Kejaksaan Agung, sebagai bawahan yang tidak menaati perintahnya. "Saya beri umpama, ya. Saya beri kamu perintah untuk membeli sabun wangi, terus kamu beli sabun colek. Gimana?"

Jokowi juga kemudian menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk membeli armada baru bus TransJakarta tahun 2013 untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. "Jakarta ini butuh transportasi massal. Butuh bus, kekurangannya banyak. Kurang lebih waktu itu perhitungan kami 3.000 bus. Kami memang ingin beli banyak karena dibutuhkan. Semua koridor yang ada kurang bus," tuturnya.

Pembelian bus-bus tersebut, menurut dia, tidak bisa dilakukan dengan penunjukan langsung, tapi harus melalui proses lelang yang dilakukan oleh dinas. "Kalau menunjuk, saya akan beli yang baik. Tidak bisa langsung beli Mercy, Volvo. Ada mekanisme lelang yang harus diikuti. Semua ada di dinas. Yang namanya pengguna anggaran ada kebijakannya," ujarnya.

Tapi, yang dibeli memang bukan sabun wangi atau sabun colek, tapi bus, yang bernilai triliunan rupaih. Apakah Bapak Gubernur setelah menginstruksikan pembelian bus triliunan rupiah itumenjadi tak mau tahu lagi apa yang terjadi? Tapi, kenyataannya, bukankah kedatangan bus itu dari Cina di Pelabuhan Tanjungpriok juga disambut oleh Bapak Gubernur?
(Fahmi 99)