Headlines News :
Home » , » Komunis Bangkit Bersama CSIS & Jokowi. Waspadalah !

Komunis Bangkit Bersama CSIS & Jokowi. Waspadalah !

Written By Unknown on Rabu, 01 Oktober 2014 | 19.42

RNews   -  Sejarah pemberotakan yang paling menyakitkan bangsa inidonesia kira-kira dilakukan oleh siapa ya ? Akankah peristiwa itu akan terulang kembali, atau benih-benih pertumbuhan pemberontak menyubur kembali ? Tulis akun @Sableng_ok dalam kuliah twitnya (kultwit). Akun dengan username Cipta_R ini mengatakan, Gaya-gaya bahaya laten itu tampak jelas, ketika target meraka untuk memaksa SBY di masa akhir jabatannya merehabilitasi nama mereka tidak berhasil.

Bangkitnya PKI gaya baru di Indonesia ditandai dengan massif-nya pencitraan sosok Jokowi yang ibunya terindikasi PKI,  Sosok Michael Bimo - Sang Operator Korupsi Jokowi yang ibunya seorang Gerwani, komposisi relawan Jokowi yang didominasi ekstrim kiri. Banyaknya politisi PDIP yang beraliran ekstrim kiri, serta organisasi sayap PDIP yaitu REPDEM yang merupakan penjelmaan dari PRD.

Seharusnya umat Islam mewaspadai bangkitnya PKI gaya baru tersebut. dan jangan tertipu oleh politik pencitraan yang direkayasa oleh sekelompok konglomerat hitam dan sekelompok elit partai politik. Asal Usul Jokowi, Ibunya yang bernama Sudjiatmi Notomihardjo berasal dari Giriroto Boyolali, yang pada tahun 1965 merupakan basis PKI.

Fakta tersebut menunjukkan Jokowi berjiwa Semangka: luarnya Hijau/ Muslim tetapi di dalamnya Merah/PKI.  

Michael Bimo Putranto, Ibunya adalah bekas mayoret Gerwani organisasi perempuan sayap PKI. Michael Bimo adalah operator korupsi Jokowi.
Relawan Jokowi didominasi ekstrim kiri  Jauh hari sebelum Megawati mengumumkan Jokowi sebagai calon Presiden RI dari PDIP,

Di Solo  dan sekitarnya pada akhir tahun 2013 mulai timbul gerakan bawah tanah untuk membentuk Posko relawan Jokowi Presiden 2014.

Beberapa kelompok itu ada yang menamakan diri dengan kelompok Semut Ireng, Projo (Pro Jokowi), Bejo (Bela Jokowi) dll.

Adalah Gunawan Wirosaroyo, seorang tokoh PDIP senior asal Karanganyar yang berada di balik layar gerakan tersebut. Bersama Setyo Budi (Semut Ireng), Budi Arie Setiadi (Projo) dan Eko Sulistyo –mantan Ketua KPUD Solo yang beraliran kiri.

Akhirnya Gunawan berhasil mendeklarasikan gerakan nasional relawan mendukung Jokowi menjadi Presiden Indonesia 2014 pada Senin 20 Januari 2014, di restoran Taman Sari, Colomadu, Karanganyar. Dihadiri sekitar 400 orang semua berteriak sepakat jika Jokowi harus dicalonkan menjadi Presiden. Merekapun gencar melakukan desakan ke DPP PDIP.

Untuk mendeklarasikan Jokowi sebagai capres RI dari PDIP, desakan itu akhirnya berbuah dengan keputusan Megawati pada Jumat 14  Maret 2014 untuk resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden RI dari PDIP.

Diduga kuat keputusan Megawati tersebut dibarter dengan uang US$ 300 juta dari para konglomerat hitam yang disimpan di Bank Singapura. Sebagian uang, sebesar US$ 20 juta hasil suap pendukung Jokowi untuk Megawati, telah digunakan untuk membeli rumah di Beverly Hills, Los Angeles, AS. Rumah mewah hasil 'mahar' konglomerat hitam itu dibeli atas nama Puan Maharani.

Di luar pengaruh suap US$ 300 juta (Rp. 3,6 triliun) sebagai 'mahar' pencapresan Jokowi oleh PDIP, pengaruh magic juga terindikasi dari beredarnya video pidato Megawati di dunia maya. Dalam vidoe itu terlihat jelas bagaimana proses keputusan mencapreskan Jokowi ditetapkan Megawati. 

Megawati memang dikenal luas selalu melakukan tapa atau semedi sebelum mengambil keputusan penting. Pada video itu, Megawati mengatakan bahwa keputusannya menyetujui pencapresan Jokowi karena ada perintah dari Bung Karno, ayah kandung Megawati. Perintah itu disampaikan langsung oleh Bung Karno yang diakui Megawati, Bung Karno tiba-tiba menjelma datang di hadapannya dan memerintahkan dirinya agar mencapreskan Jokowi.

Namun, jika kita simak baik-baik penampilan Megawati dalam rekaman video tersebut, aura wajah Megawati terlihat berbeda dari biasanya. Wajah Megawati sangat mirip dengan wajah orang cina. Tak heran bila banyak orang yang menyimpulkan bahwa Megawati saat itu sedang kerasukan jin cina. Mencuat dugaan bahwa ribuan bikhsu dari Nepal, Tibet, Bhutan, dan Thailand yang didatangkan keluarga Riady ke Jakarta, salah satu tujuannya untuk mengguna-gunai Megawati agar menyetujui Jokowi sebagai capres dari PDIP.

Kembali lagi ke sosok Setyo Budi (Semut Ireng) dan Budi Arie Setiadi (Projo) Keduanya sebagai aktivis 98, yang tergabung dalam gerakan PRD,  di mana  Setyo Budi merupakan alumni UGM dan Budi Arie Setyadi merupakan alumni UI. Mereka berdua adalah sahabat seperjuangan Budiman Sudjatmiko yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiwa Indonesia untuk Demokrasi atau SMID yang akhirnya berubah wujud menjadi PRD.

Semua orang tahu jika PRD berhaluan kiri atau komunis, bahkan tercatat menjadi pembangkang terhebat dalam sejarah Orde Baru. Dan Budiman Sudjatmiko sendiri kini tercatat sebagai anggota DPR RI Fraksi PDIP.  Tak heran, berpijak dari sejarah itu, ketika nama Semut Ireng kembali dikumandangkan, tentunya ingatan melayang kode perjuangan barisan semut ireng, dalam pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948.

Maka, bisa ditebak isi relawan Semut Ireng adalah para keturunan eks tapol dan para aktivis komunis mulai tahun 1948 – 1965. Terbukti disitu bergabung organisasi berhaluan kiri seperti YAPHI, Solidaritas Masyarakat Pinggiran Surakarta (Sompis), Pusat Telaah Informasi Regional (Pattiro), Konsorsium Monitoring Pemberdayaan Institusi Publik (Kompip) dalam Posko Relawan Jokowi.

Di samping itu, ada juga organisasi tionghoa komunis klandestain (bawah tanah) Ho Hap atau dikenal luas dengan nama PMS (Perhimpunan Masyarakat Surakarta), yang diketahui sebagai pendukung utama Jokowi di Solo dan tokoh preman tua bandar judi bernama Wur Sanggeni sebagai pendukung Jokowi di Solo selatan.

Organisasi-oranisasi itu pulalah yang menjadi underbow dan partner Jokowi, dalam setiap program kerjanya saat menjadi Walikota Surakarta. Mereka pulalah, yang dimintai bantuan Jokowi dalam proyek relokasi Bantaran Sungai Bengawan Solo, proyek relokasi pedagang Notohardjo (Banjarsari), dan beberapa proyek lainnya. Sedangkan yang berperan menjadi broker atau perantara adalah Michael Bimo Putranto, seorang kawan lama Jokowi, yang juga pedagang mebel asal solo yang tergabung dalam ASMINDO sebuah organisasi mebel pimpinan Jokowi.

Bimo juga sebagai kader, juga merupakan makelar Jokowi dalam pengadaan beberapa proyek transportasi Jokowi di Solo seperti Batik Solo Trans (BST) Sepur Kluthuk Jaladara, Bus Tingkat Werkudara dan Rail Bus Kresna.  Bimo dan Jokowi diketahui beberapa kali pergi China untuk mengunjungi langsung produsen bus RRC (China).

PDIP menjadi wadah aktualisasi banyak politisi dan aktivis keturunan PKI maupun beraliran ekstrim kiri,diantaranya sebagai berikut: Budiman Sudjatmiko, Rieke Diah Pitaloka, Adian Napitupulu, Ribka Tjiptaning, Eva Kusuma Sundari dll.

REPDEM : Penjelmaan PRD, Organisasi kiri di jaman adlh sebuah organisasi sayap dari PDIP yang dideklarasikan oleh Budiman Sudjatmiko, Dimana PRD yang didirikannya pada tahun 1996 itu beraliran sosialis demokrat, namun banyak ditafsirkan publik mengusung faham komunis.

Budiman memimpin PRD hingga tahun 2002. Budiman Sudjatmiko merupakan anggota DPR dari Fraksi PDIP periode 2009 – 2014 dan 2014 - 2019. Dalam perjalanan politik Budiman selanjutnya, ia kemudian semakin dekat dengan PDI. Persinggungan Budiman Sujatmiko dg PDIP diawali ketika dia bersama 52 aktivis lainnya mendeklarasikan (Repdem) 3-02- 2004. Sejarah Repdem berawal menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 putaran II. Pada waktu itu, salah seorang akivis PDIP menilai Megawati sebagai representasi sipil yang berkompetisi dengan SBY sebagai simbol militer.


Peran CSIS dan Persekutuannya dengan Komunis 

Center For Strategic and Information Studies (CSIS) adalah lembaga perumus kebijakan negara dan pembangunan pada masa Orde Baru, khususnya dari tahun 1971-1990. CSIS adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas terbentuknya sikap bermusuhan antara pemerintah Orba dengan umat Islam Indonesia. CSIS bentukan pastor Pater Beek yang juga agen CIA yang punya misi khusus untuk mendiskreditkan tokoh-tokoh dan umat Islam Indonesia agar dimusuhi oleh pemerintah Orba dan TNI. CSIS yang berafiliasi dengan CSIS Washington DC, AS berhasil memarginalkan (memiskinkan) umat Islam selama lebih dua puluh tahun. Penguasaan sumber daya alam, sektor strategis seperti keuangan dan perbankan serta dunia usaha dimonopoli oleh etnis cina dan non muslim selama periode 1971-1990. 

Strategi CSIS menghancurkan Islam dan umat Islam Indonesia adalah dengan menggandeng komunis dan umat non muslim serta melakukan infiltrasi (penyusupan) dan memperbesar pengaruh mereka melalui pembentukan jaringan dan suap kepada perwira-perwira TNI yang berintergitas lemah. 

Komunisme Indonesia bangkit dan berjaya kembali juga dikarenakan bantuan CSIS melalui jaringan media dan komunitas cina Indonesia. Komunisme mendapat dukungan opini media. Dengan penguasaan media nasional lebih 80%, gerakan dan paham komunis di Indonesia selalu mendapat justifikasi dan dukungan media jaringan CSIS - Cina - Asing serta sekutunya. Sebaliknya mereka menciptakan opini sesat menghantam, menfitnah dan menghancur Islam, pribumi dan umat Islam Indonesia. 

NKRI sedang terancam kedaulatannya dan di tepi jurang disintegrasi. Papua akan merdeka, Jokowi sudah berikan rekomendasi persetujuan Referendum Papua Merdeka dalam "Proposal Joko Widodo". Aceh didukung Turki dan China siap ikut merdeka. RI akan menghadapi ancaman balkanisasi, terpecah belah menjadi 5-7 negara terpisah. Clinton Program sukses diwujudkan.

Pada suatu masa, Bung Karno pernah mengatakan JASMERAH ; janganlah sekali-kali melupakan sejarah. 
(Fahmi 99)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Jumlah Pembaca

 
Support : Copyright © 2011. Realitas News - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Realititas News