
RNews - Jam dinding antik di kamar tidur Joko Widodo (Jokowi)presiden terpilih Indonesia sudah menunjukan jarum jam pukul 11 malam, telpon genggam tiba-tiba Jokowi berbunyi. Ternyata dari Fransiscus Xaverius Rudyatmo, walikota Surakarta yang biasa disapa Jokowi dengan Pak Rudy atau Pak Kumis. "Pasti telpon penting," batin Jokowi, yang semula enggan meladeni panggilan telpon masuk pada hampir tengah malam itu.
"Ada apa Pak Rudy?" tanya Jokowi penasaran. Tanpa basa basi Rudyatmo langsung menyampaikan informasi penting yang seketika mengusir kantuk dan rasa lelah Jokowi malam itu. Rudyatmo melaporkan dirinya sejak pagi hingga menjelang magrib dipemeriksaan KPK sehubungan dengan penyelidikan korupsi BPMKS (Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta) tahun 2010/11, yang diduga telah merugikan negara Rp 13,9 miliar akibat tindak pidana korupsi bermodus penggelembungan jumlah siswa penerima bantuan dari dana APBD Kota Surakarta itu.
Mendengar laporan singkat via telepon dari Rudyatmo bekas wakilnya itu, sekujur tubuh Joko Widodo mendadak dingin dan lemas. Ia sama sekali tidak menyangka KPK akan serius selidiki korupsi yang pernah dilakukannya tahun 2010/2011.
Sesuai prosedur yang sudah ditetapkan sebelumnya, jika ada masalah hukum seperti ini, Jokowi harus segera menghubungi tim hukum yang nantinya bertanggung jawab meneruskan informasi dan permasalahannya kepada Hendropriyono, Luhut Panjaitan, Agus Widjojo, James Riady dan Tahir.
Rencana solusi dan keputusan yang diputuskan para tokoh di Tim Begawan itulah yang nanti akan disampaikan kepada Bambang Widjojanto (Wakil Ketua KPK), Warih Sardono (Deputi Penindakan KPK), Johan Budi (mantan Jubir KPK) untuk dijalankan sebagaimana mestinya, atau diamankan KPK.
Selama dua tahun terakhir, mekanisme dan strategi seperti ini selalu berhasil bilamana ada korupsi Jokowi yang mulai terungkap. Pengamanan seperti ini kerap dilakukan dan diperkuat dengan pembentukan opini melalui media massa yang menjadi main supporting Jokowi.
Dengan penguasaan dan pengendalian sekitar 80% media nasional, praktis segala pemberitaan negatif tentang sosok dan perilaku Jokowi dapat ditutupi, dialihkan dengan merekayasa isu lain, diputarbalikan dan seterusnya, sehingga posisi politik dan hukum Jokowi selalu dapat diamankan, citra positip tentang Jokowi dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Jokowi segera menghubungi Andi Widjajanto untuk meminta saran bagaimana solusi terbaik agar kasus korupsi BPMKS yang sedang diusut KPK tidak Sampai menyeret dirinya.
Andi Widjajanto, putra almarhum mayjen Theo Sjafei itu mengusulkan agar tim hukum segera dipanggil untuk bertemu berkumpul secepatnya di Rumah Transisi.
Hingga menjelang pertemuan dengan tim hukum, Jokowi makin merasa tidak tenang, dirinya sangat gelisah. Temuan penyidik KPK terkait korupsi BPMKS memambah daftar panjang kasus korupsi yang dapat menyeret Jokowi ke penjara.
Sebelumnya sudah ada kasus korupsi Jokowi yang bergulir dan sudah masuk ke tahap keterlibatannya pada kasus korupsi itu, antara lain : Korupsi pengadaan BusWay Bus Reguler dan Bus Medium pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta Tahun 2013, merugikan negara Rp54 miliar, oleh kejaksaan agung yang sudah menetapkan delapan tersangka, termasuk tiga Direktur Utama dari tiga perusahaan pemenang lelang pengadaan busway itu.
Penahanan Udar Pristono mantan Kadishub DKI Jakarta beberapa waktu lalu makin menyebabkan Jokowi tidak bisa tenang, karena baik dirinya maupun tim suksesnya tak dapat lagi mengendalikan Udar Pristono. Kesaksian Udar Pristono dipastikan akan makin memperkuat bukti keterlibatan Jokowi dan Michael Bimo Putranto dalam korupsi Bus Trans Jakarta itu. (Bersambung)
Oleh Yudi S (private investigator)
(Fahmi 99)



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !