RNews - Ditengah kelangkaan bahan bakar minyak (bbm) yang dirasakan rakyat kecil dan pro kontra pencabutan subsidi. Kontroversi tentang mafia migas menjadi isu utama pemberitaan nasional. Publik atau rakyat sudah mulai sadar dan tercerahkan bahwa kelangkaan bbm atau penyebab kenaikan bbm selain beratnya beban subsidi yang mendekati angka 400 Triliun pertahunnya adalah akibat adanya mall praktik atau salah urus dari tata kelola migas nasional.
Adanya kejahatan terstruktur,sistematis dan massif dalam pengelolaan migas dimana selama ini sangat sepi dan jauh dari ruang ruang pemberitaan dan diskursus publik karena kuatnya backing para mafia migas ini dan dilindungi bahkan dari pusat pusat kekuasaan.
Besarnya resource atau sumber daya dari bisnis gelap migas ini membuat para pemain utamanya seolah kebal hukum, mampu membangun jejaring disegala lini terutama disektor sektor yang berhubungan langsung dengan pengelolaan migas seperti Kementrian ESDM, SKK Migas, BPH Migas, Pertamina, PT Petral sampai ke DPR
Ari Soemarno mantan direktur utama Pertamina yang juga pendiri sekaligus pernah menjabat dirut PT Petral, anak perusahaan Pertamina berbasis di Singapura dengan tugas utama pengadaan bbm impor untuk menutupi kebutuhan dalam negeri ini adalah salah satu dari beberapa orang god father, aktor utama mafia migas Indonesia selain Purnomo Yusgiantoro di hulu dan M Riza Chalid di Petral.
Kuatnya posisi Ari Soemarno yang juga saudara kandung Rini Soewandi dalam pusaran politik migas terbukti dengan ditunjuk menjadi ketua kelompok kerja (pokja) bidang energi pada kantor transisi Jokowi untuk menyusun road map energi pemerintahan Jokowi JK. Ari Soemarno kemudian masuk menjadi salah satu calon kuat Menteri ESDM, posisi yang sangat strategis dalam kabinet. Indikator ini bisa dilihat bagaimana para mafia migas berusaha tetap eksis dalam pemerintahan siapapun yang berkuasa. Niat Jokowi memberantas mafia migas dengan akan membentuk satgas mafia migas telah terinfiltrasi dari dalam sehingga sangat sulit diharapkan niat ini akan terlaksana dengan baik pada prakteknya.
Disuatu sisi dalam kasus suap Tetraethy Lead(TEL) oleh Innospec.Ltd perusahaan energi asal Inggris pada tahun 2005 untuk memperlancar program penundaan penerapan bensin bebas timbul yang melibatkan direktur pengolahan Pertamina saat itu, Suroso Atmomartoyo dan Dirjen migas Kementrian ESDM Rahmat Sudibyo. Innospec.Ltd produsen zat tambahan bahan bakar TEL menyuap pejabat pejabat migas Indonesia sebesar US$ 8 Juta agar menunda penerapan bensin bebas timbul yang seharusnya sudah dimulai sejak 1999.
Pengadilan Southwark Crown Inggris telah menjatuhkan denda kepada Innospec. Ltd sebesar US$ 12,7 Juta karena terbukti menyuap pejabat pejabat migas Indonesia sebesar US$ 8 Juta. Namun kasus yang ditangani KPK sejak 2011 ini seolah mandek, Arie Soemarno diduga kuat sebagai penghubung dan dalang utama dibelakang kasus ini masih bebas sampai saat ini
Disisi lain Ari Sumarno saat menjabat dirut pertamina 2006 – 2009, mempelopori impor minyak zatapi dari Malaysia melalui Gold minor International.Ltd sebesar 600 ribu barel pada akhir tahun 2007 yang diklaim menghemat anggaran negara sebesar US$ 3 Juta. Kasus yang kemudian terkenal dengan zatapi gate ini adalah minyak oplosan dari Sudan dan Australia, minyak jenis ini belum dikenal dipasar dunia.
BPK atas permintaan pansus bbm DPR RI dalam audit investigatifnya menyebutkan potensi kerugian Negara dalam kasus impor minyak zatapi ini sebesar Rp 427 Milyar. Dalam kasus ini 4 orang jajaran Pertamina telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Khrisna Damayanto(Vice Presedent Redana), Burhanudin(Ketua tim lelang), Sofrinaldy(Manajer perencanaan direktorat pengolahan) Heri purwoko (staf rencana operasi direktorat pengolahan)
Namun aneh bin ajaib Ari Sumarno sebagai otak dari skandal zatapi gate ini tetap tidak tersentuh hukum
Penulis Muhamad Adnan
(Fahmi 99)




0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !