Budiman bilang Hitler, dan Lin Che Wei Sebut SBY Penghianat

RNews  -  Chief Executive Officer PT Pembangunan Kota Tua (perusahaan yang didirikan tak lama setelah Jokowi-Ahok memimpin Jakarta, Lin Che Wei, menyebut SBY sebagai gembong pengkhianatan G25SPD lewat akun Twitter-nya., Jumat (26/9) Tampaknya, Lin Che Wei menganggap kekalahan PDIP dan kawan sekoalisinya dalam Sidang Paripurna DPR yang membahas RUU Pilkada, Kamis-Jumat (25-26/9), sebagai akibat pengkhianatan Partai Demokrat, yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono, yang melakukan aksi walk out. 

Terkait hal itu, anggota DPR dari Fraksi PDIP, Budiman Sudjatmiko, juga mempertanyakan SBY. Malah, Budiman membawa-bawa nama Hitler,  tokoh yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai penjahat kemanusiaan. 

Entah apa maksud Budiman dan Lin Che Wei itu. Yang pasti, beberapa jam sebelumnya, terkait sikap Fraksi Partai Demokrat yang walk out dari sidang paripurna itu, anggota Fraksi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika meminta PDIP untuk tidak terlalu meributkan aksi walk out itu. Menurut dia, tindakan Fraksi Partai Demokrat itu bisa menjadi pelajaran bagi PDIP.

Pernyataan yang berbahaya yang di keluarkan oleh Lin Che Wei seorang warga keturunan Cina dan Budiman dapat menimbulkan kemarahan daripada pendukung dan loyalis Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pernyataan tersebut kurang pantas dan berbahaya, mereka kan orang politik, akui sajalah kalah, jiwa besar!  jangan lantas berbicara sembarang, saya bukan loyalis SBY tapi saya tidak terima Presiden Republik Indonesia,  Presiden saya! disamakan dengan tokoh Penjahat Hitler dan Si cina Lin cie Wei bawa-bawa G30s PKI" Kata Andriansyah, Jumat (26/9)  Kordinator Laskar Setia Pancasila. 

Ia menambahkan " Apalagi yang bicara mereka kaum minoritas bahaya itu mas, sudah berani sekarang ya! Saya harap ada  klarifikasi dari mereka terkait tulisannya di media sosial twitter dan mereka harus minta maaf kepada Presiden SBY." katanya.

Negara kita memang negara Demokrasi, bebas berpendapat tapi tolong hormati juga Presiden sebagai simbol negara yang harus kita jaga. apalagi bawa-bawa G30SPKI segala." piungkasnya.
(Fahmi 99)