Supir Gelap Pada Pilpres 2014 (1)
Written By Unknown on Selasa, 01 Juli 2014 | 17.25
RealitasNews - Istilah ‘penumpang gelap’ pada pilpres sebenarnya tidak asing di telinga. Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDIP pernah melontarkan istilah itu ketika pilgub DKI Jakarta, pada tahun 2012 lalu. Megawati yang terkaget – kaget ketika terlambat mengetahui fakta bahwa Joko Widodo cagub DKI Jakarta yang menang dalam pilgub ternyata memiliki multi loyalitas alias punya banyak tuan dan nyonya.
Fakta penumpang gelap yang mengejutkan Megawati itu sayangnya terlambat disadari. Mendadak saja, Megawati dikepung konspirasi kekuatan besar yang tidak mampu dikalahkannya. Akhirnya Megawati menyerah dan terpaksa mendukung Jokowi sebagai calon presiden meski berat hati dan tahu betapa besar konsekwensi politik yang dihadapinya.
Penumpang gelap yang mendompleng Jokowi sesungguhnya bukanlah penumpang gelap. Lebih tepat disebut “supir gelap”. Istilah penumpang gelap merujuk pada satu atau banyak orang yang tiba – tiba naik ‘kendaraan’ padahal sebelumnya mereka tidak dikenal, tidak bayar tiket (tidak punya kontribusi), dan ikut serta kemana saja arah yang dituju.
Mencermati orang – orang yang ada di sekiling Jokowi, mereka bukan penumpang gelap, melainkan supir gelap. Mereka adalah pencipta, pembentuk, pembimbing, pengarah, tuan dan sutradara dari seorang aktor berbakat yang bernama Jokowi.
Tidak dapat dipungkiri lagi, capres Jokowi adalah milik banyak orang, dikendalikan banyak pihak, menjadi rebutan, ditarik ke kanan ke kiri sesuai dengan keinginan para supir yang ingin mengendalikan penuh Jokowi.
Label:
Opini




0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !